CERDIK. Strategi Mengungkap Kanker dan Mengurangi Angka Kematian (Refleksi Hari Kanker Sedunia 2019)

Irwan Mustafa, SKM., M.Epid. (ASN Pada Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara
Pengurus PAEI dan PERSAKMI Maluku Utara)
Mencegah lebih baik dari pada mengobati”
Setiap tanggal 4 Februari, dunia (tentu kita semua) menyambut dan memeriahkan hari Kanker sedunia, dan tahun 2019 ini tema yang di usung adalah “I Am and I Will” (Saya adalah dan saya akan), yang bertujuan untuk mengingatkan, mendorong dan mengajak semua pihak terkait melakukan kampanye perang melawan kanker guna mengurangai beban akibat kanker. 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menyambut hari tersebut dengan menghimbau/mengajak seluruh fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas) untuk berpartisipasi aktif melakukan sosialisasi atau penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan bahaya kanker serta melakukan deteksi dini penyakit kanker. Semuanya ini dilakukan tidak lain hanya menginginkan masyarakat kita sehat dan produktif.

Sekilas tentang KANKER. Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali, yang menyebabkan jaringan tubuh normal rusak. Pada dasarnya, tubuh manusia terdiri dari triliunan sel yang tersebar di setiap organ dan bagian. Sel-sel ini nantinya akan terus tumbuh dan berkembang menjadi sel baru. 

Sementara sel-sel yang sudah tua, tidak sehat, dan tidak berfungsi lagi akan mati secara alamiah. Sementara sel kanker tidak akan mati dengan sendirinya. Sel ini akan terus mengganda dan memperbanyak diri hingga jumlah yang sudah tak bisa dikendalikan lagi. Perubahan inilah yang bisa memicu munculnya sel kanker. 
“Jangan ada kanker di antara kita
Dibandingkan dengan sel tubuh, sel kanker memiliki banyak sekali perbedaan. Sel ini dapat tumbuh secara agresif dan menyebar ke bagian tubuh lainnya guna membentuk sebuah jaringan baru. Sel kanker juga tidak bisa mati dan rusak dengan sendirinya. 

Penyakit kanker bisa muncul pada bagian tubuh mana pun karena asalnya dari sel dalam tubuh manusia. Penyakit ini bisa menyerang siapa pun tanpa pandang bulu. Mulai dari balita hingga lanjut usia, wanita maupun laki-laki, bahkan mereka yang gaya hidupnya cukup sehat.

Saat ini dunia di hadapkan dengan masalah penyakit tidak menular (PTM) salah satunya adalah penyakit kanker. Kanker adalah penyebab kematian nomor dua (2) di dunia, dan menyebabkan 9,6 juta kematian pada tahun 2018. 

Dimana 1 dari 6 kematian adalah akibat kanker. Indonesia juga mengalami hal yang sama bahkan “Triple burdens” dimana kita masih di perhadapkan dengan masalah Penyakit Tidak Menular (PTM), di samping penyakit menular yang belum selesai (HIV, TBC, Malaria, Kusta, dll) serta transisi demografi (penduduk lanjut usia meningkat). 

Berdasarkan data Globocan tahun 2018, kasus baru kanker di Indonesia sebanyak 348.809 kasus dengan kematian sebesar 207.210 orang. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan 2018, prevalensi penyakit kanker di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter (‰/per mil) mengalami peningkatan 1,4 menjadi 1,8 di tahun 2018 (prevalensi tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur yaitu 14,7). 

Riskesdas 2013, prevalens dua (2) kanker tertinggi di Indonesia adalah Kanker Leher Rahim (0.8 per 1.000 penduduk) dan Kanker Payudara (0.5 per 1.000 penduduk). Data BPJS, kanker merupakan penyakit Katastropik dengan pembiayaan tertinggi ke tiga (3) setelah penyakit jantung dan gagal ginjal.

Secara nasional, perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker leher Rahim (IVA dan PAP Smear), dan payudara (SADARI dan SADANIS) karena 2 jenis kanker ini yang banyak di Indonesia yang di derita oleh wanita masih jauh dari harapan, 96,5% tidak melakukan tes IVA (hanya 3,5% yang melakukan tes), 92,3% tidak  melakukan pemeriksaan PAP Smear, untuk SADARI 53,7%, tidak melakukan Sadari, 95,6% tidak melakukan pemeriksaan SADANIS dalam 3 tahun terakhir. 

Untuk Maluku Utara puskesmas yang melakukan deteksi dini kanker leher Rahim dan payudara berdasarkan data program yang kami terima tahun 2018 di angka 43% (57% tidak melakukan tes). 

Sementara untuk prevalensi dan estimasi kasus kanker payudara dan kanker serviks berdasarkan data Riskesdas (2013) dan BPS (2017), kanker payudara 0,4, sekitar 218 orang, sedangkan kanker serviks 1,5 atau sekitar 819 orang. Ini hanya angka estimasi, bukan yang suda menderita (positif).

Jika dilihat dari penyebab penyakit tidak menular, 80% disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. 26,1% penduduk kurang melakukan aktifitas fisik, 93,5% penduduk usia di atas 10 tahun kurang mengkonsumsi sayur dan buah, 36,3% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok dan perempuan usia > 10 tahun 1,9%, 4,6% penduduk diatas usia 10 tahun konsumsi alkohol (Riskesdas, 2013).

Bagaimana dengan data penyakit kanker di Maluku Utara ?. 
Untuk mejawab ini, mari kita lihat evidence base Riskesdas tahun 2013, angka prevalensi ((‰/per mil) 1,2 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2018 yaitu 0,9. Hal ini bukan berarti bahwa kita bebas dari penyakit kanker. 

Kita semua berharap angka ini terus turun. Untuk sebaran prevalensi berdasarkan kabupaten/kota tahun 2013 (hasil riskesdas 2018 per kab/kota belum di publish) (‰/per mil) Halbar 0,2, Halteng 0,0, Kep Sula 0,3, Halsel 0,6, Halut 0,2, Haltim 3,5, Pulau Morotai 0,6, Ternate 3,8 dan Tikep 0,5. 

Prevalensi kanker tertinggi di kota Ternate (3,8), diikuti Haltim (3,5), dan Halsel serta Pulau Morotai masing-masing 0,6 per mil. 

Jika di lihat dari karakteristik maka, kelompok usia yang banyak terkena kanker adalah kelompok usia 25-34 tahun (5,2), perempuan yang dominan (2,5) terkena jika bandingkan dengan laki-laki (0,0), pendidikan tamat SMA (4,1), lebih banyak Pegawai (7,8) jika di bandingkan dengan tidak bekerja (1,6), lebih banyak yang tinggal di kota (3,1) dari pada di desa (0,5) per mil.
"SELAMAT HARI KANKER SEDUNIA 4 FEBRUARI, especialy para ibu-ibu (wanita yang telah menikah dan atau usia 30-50 tahun) jangan lupa kunjungi puskesmas/rumah sakit/ (bagi yang berdomisili di Kota Ternate, bisa kunjungi puskesmas Kalumpang, Siko, dan Puskesmas Kalumata,
Pemeriksaan IVA dan SADANIS GRATIS setiap hari kerja jam 09.00-11.00 WIT mulai tanggal 4 feb s.d 28 feb 2019), jangan tunggu/terlambat.  
Tentu kita semua tidak menginginkan penyakit ini merongrong nyawa kita, berdasarkan hasil riset penyakit kanker bisa di cegah dengan imunisasi Hepatitis B dan HPV telah terbukti dapat mencegah jutaan kasus kanker di dunia, 30-50% kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dan menjalankan perilaku hidup CERDIK (Cek dan Cek). 

Kenapa harus Cek ?
Karena PTM tidak datang secara tiba-tiba. Gejala penyakit ini mulai terasa jika suda memasuki stadium lanjut. Ada beberapa manfaat Cek kesehatan. Cek tekanan darah, misalnya, menjadi salah satu cara mendeteksi dini risiko hipertensi, stroke dan penyakit jantung. Kita harus tau bahwa angka hasil pemeriksaan darah normal jika di bawah 140/90 mmhg. Hasil tes tekanan darah menjadi dasar dan panduan bagi kita untuk mengontrol pola konsumsi.

Cek kesehatan lainnya, yaitu cek lingkar perut. Pada cek jenis ini masyarakat harus memahami jika lemak perut berlebihan akan memicu masalah kesehatan yang serius seperti serangan jantung, stroke dan diabetes. Masyarakat harus memahami batas aman lingkar perut untuk pria adalah 90 cm dan lingkar perut wanita adalah 80 cm. 

Jika hasil tes menunjukkan angka di atas ambang batas, sebaiknya kita melakukan konsultasi dengan ahli gizi karena dalam obesitas mengancam berbagai penyakit tidak menular. Cek gula darah juga penting dilakukan masyarakat. Cek kadar gula darah menunjukkan kadar glukosa dalam darah. 

Hasil cek ini yang harus masyarakat ketahui adalah untuk mendeteksi masalah diabet. Hasil tes normal jika kadar gula dalam darah kurang dari 100, dan cek kolesterol.

Yang terakhir terkait dengan penyakit kanker ini, kita dianjurkan untuk Cek serta melakukan deteksi dini kanker meliputi: 
  1. Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (Tes IVA) dan Pap Smear untuk mendeteksi dini kanker leher Rahim anjuran untuk melakukan IVA bila: hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun, 
  2. Periksa Payudara Sendiri (SADARI), Periksa Payudara klinis (SADANIS), USG Payudara dan Mamografi untuk mendeteksi dini kanker payudara, 
  3. Periksa Kulit Sendiri (SAKURI) untuk deteksi dini kanker kulit, dan 
  4. Periksa Mulut Sendiri (SAMURI) untuk deteksi dini kanker mulut.
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang harus di tanggulangi dan dikendalikan secara bersama oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat mengingat PTM masih merupakan penyebab kematian tertinggi  dan membutuhkan pembiayaan pengobatan yang mahal.

Dengan demikian saya berkesimpulan bahwa penyakit tidak menular itu bisa dicegah, kalaupun tak bisa dicegah bisa dideteksi secara sangat (sekali lagi sangat) dini. Sehingga pengobatan jauh lebih mudah dan murah daripada sudah terlambat. Dengan mampu mendeteksi dini upaya untuk melakukan penyembuhan bisa dilakukan. 
"Paling tidak bisa hidup secara normal,"
Akhirnya dengan uraian diatas, penulis mengajak kita semua untuk “Berperilaku Hidup Sehat dan mengedepankan budaya deteksi dini”. Gaya hidup sehat harus diterapkan dalam perilaku sehari-hari, tanpa perilaku hidup sehat upaya akan sia-sia. 

Perilaku ini yang kami sebut “CERDIK” : 
  1. Cek kesehatan secara berkala (Perlu deteksi dini karena gaya hidup modern saat ini sangat berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah pasien kanker). Cek kesehatan secara berkala adalah cek kesehatan setiap bulan yang bisa dilakukan di Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)  di tingkat desa/kelurahan atau di fasilitas pelayanan kesehatan. Saat ini POSBINDU suda terbentuk di seluruh kab/kota di Maluku Utara, 
  2. Enyahkan asap rokok-tidak merokok,
  3. Rajin beraktivitas fisik/olahraga-minimal 30 menit setiap hari, 
  4. Diet yang seimbang-mengatur asupan makanan yang dikonsumsi dengan perbanyak makan sayur dan buah, 
  5. Istirahat yang cukup-tidur minimal 8 jam setiap hari, dan (6) Kelola stress dengan baik.
"Mari Menuju Masa Muda Sehat, Masa Tua Nikmat tanpa PTM dengan perilaku CERDIK"

0 Response to "CERDIK. Strategi Mengungkap Kanker dan Mengurangi Angka Kematian (Refleksi Hari Kanker Sedunia 2019)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel

loading...