Prosedur Pelaksanaan Rapid Survai Kesmas


Prosedur untuk pelaksanaan survai cepat (rapid survei) kesmas tidak berbeda dengan survai-survei pada umumnya. Beberapa langkah yang perlu diperhatikan adalah: 

1. Menentukan masalah dan tujuan survai secara jelas dan ringkas
Tujuan survai meskipun ringkas tetapi harus bisa dirinci dengan baik karena hal ini berkaitan dengan variabel atau pertanyaan dalam kuesioner dan analisis data yang akan dilakukan.

2. Menentukan besar dan metode pengambilan sampel. 
Penentuan ini meliputi populasi sasaran , besar sampel, metode sampel yang akan dilakukan.

3. Mengembangkan instrumen survai. 
Instrumen survai yang dibutuhkan relatif sederhana, bisa berupa kuesioner atau alat pengukur tertentu yang sederhana. Sebaiknya sebelum pelaksanaan suvai perlu dilakukuan uji coba dulu agar dapat diketahui kekurangan baik instrumen survai maupun pelaksana di lapangan. 

4. Pengorganisasian dan pelaksanaan survai 
Bagian ini cukup penting, termasuk melihat apakah pengumpul data sudah paham tentang tata cara pemilihan responden di lapangan (lihat mengenai metode pengambilan sampel) serta menguasai pertanyaan pada kuesioner.

5. Analisis, interpretasi dan laporan. 
Data yang telah ada sebaiknya segera diolah dan dianalisis yang dilakukan dengan cara sederhana. Cukup dengan Epi Info dan Csurvey saja karena program ini dibuat secara sederhana. Tidak dianjurkan untuk analisis yang rumit misalnya multivariate, karena hal ini akan mempersulit analisis, waktu menjadi lama dan diperlukan program komputer yang canggih. Maka laporan yang dibuat dari survai cepat ini cukup ditampilkan yang penting-penting saja. 


Konsep Populasi dan Sampel 
Pengertian populasi dan sampel pada survai cepat ini adalah sama dengan survai atau penelitan pada umumnya. Perbedaan terpenting adalah pada saat penentuan besar sampel dan teknik pengambilan sampel. Untuk mengingat kembali berikut ini adalah pengertian Populasi dan sampel. 

Pengertian populasi dan sampel pada survai cepat ini adalah sama dengan survai atau penelitan pada umumnya. Perbedaan terpenting adalah pada saat penentuan besar sampel dan teknik pengambilan sampel. Untuk mengingat kembali berikut ini adalah pengertian Populasi dan sampel. 

Populasi
Yang dimaksud dengan populasi dalam statistika adalah kumpulan semua elemen dimana suatu generalisasi hendak dilakukan. Terpenting adalah peneliti mampu mendefinisikan populasi secara cermat dan lengkap sebelum melakukan penarikan sampel. 

Unit sampling 
Yaitu kumpulan elemen yang tidak overlapping dari populasi yang mencakup populasi keseluruhan. Secara ideal, survai harus mencakup semua orang yang termasuk dalam populasi, apabila survai dilakukan pada tingkat kabupaten, hal itu jelas tidak memungkinkan karena memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang banyak. 

Hasil yang didapat dari sampel survai memang tidak akan sama dengan hasil dilakukan survai yang mengambil data dari seluruh populasi. Perbedaan nilai sampel dengan nilai populasi disebut sebagai samplinq error. Kesalahan ini selalu terjadi pada survai, namun kesalahan ini dapat diperkecil dengan cara: memilih sampel yang tidak bias dan sampel yang cukup besar. 


Sampel yang memenuhi azas peluang (acak), memastikan bahwa semua orang yang ada di populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Agar dapat memilih sampel yang memenuhi azas peluang maka dibutuhkan kerangka sampel, yaitu daftar semua unit sampling (pada survai umumnya unit sampling bisa perorangan, rumah tangga atau kepala keluarga). Pada survai cepat ini sebagai kerangka sampel menggunakan unit sampling yang lebih tinggi bisa daftar nama desa atau kecamatan. 

0 Response to "Prosedur Pelaksanaan Rapid Survai Kesmas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel

loading...