Hasil Konferensi Alma Ata dan Piagam Ottawa (Sebuah Tinjauan Promosi Kesehatan)

Norma B. Toduho SKM., MKM (Dosen FIKES UMMU Ternate)
Topik ini merupakan bagian
dari mata kuliah Promosi kesehatan.
Isi pokok dari konferensi ini adalah pelayanan kesehatan primer yang merupakan strategi utama pencapaian kesehatan untuk semua (health for all), sebagai bentuk perwujudan Hak Asasi Manusia. Konferensi ini selanjutnya terkenal dengan sebutan “Kesehatan semua untuk tahun 2000”. Bentuk operasional dalam mencapai kesehatan untuk semua tahun 2000 di Indonesia adalah “PKMD” (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa).
Meskipun sebenarnya di Indonesia “cikal bakal” atau “embrio” PKMD sudah berkembang sejak tahun 1970-an, di Solo dan Banjarnegara yang diprakarsai oleh Yakkum, dalam bentuk dana sehat, pos obat desa, arisan rumah sehat dan sebagainya. Untuk mencapai Kesehatan semua untuk tahun 2000, harus melalui pelayanan kesehatan dasar sekurang-kurangnya mencakup 8 pelayanan dasar, yakni :
1. Pendidikan kesehatan
2. Peningkatan penyediaan makanan dan gizi
3. Penyediaan air bersih yang cukup dan sanitasi dasar
4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik
7. Pengobatan penyakit-penyakit umum serta
8. Penyediaan obat-obat essensial
Dari 8 pelayanan kesehatan dasar tersebut diatas, pendidikan kesehatan (sekarang promosi kesehatan) ditempatkan pada urutan pertama. Ini berarti bahwa sejak konferensi Alma Ata tahun 1978, para delegasi 140 negara tersebut telah mengakui betapa pentingnya peran promosi kesehatan dalam mencapai kesehatan untuk semua.
Baca Juga: Cuban Health Paradox
Gerakan Menuju Kesehatan Masyarakat Baru
dari konferensi promosi kesehatan yang pertama ini yaitu “ Menuju Kesehatan Masyarakat Baru” (The Move Towards a New Public Health). Konferensi internasional ini dilaksanakan di Ottawa, Kanada yang berlangsung tanggal 17-21 November 1986.
Konferensi ini diikuti oleh perwakilan dari kurang lebih 100 negara, baik berasal dari negara-negara maju dan negara-negara berkembang. Konferensi promosi kesehatan yang pertama ini tidak terlepas dari Deklarasi Alma Ata. Kesepakatan-kesepakatan yang dicapai pada konferensi ini merupakan dasar pembaharuan promosi kesehatan. Kesepakatan bersama dituangkan dalam Piagam Ottawa (Ottawa Charter) yakni :
Konferensi ini diikuti oleh perwakilan dari kurang lebih 100 negara, baik berasal dari negara-negara maju dan negara-negara berkembang. Konferensi promosi kesehatan yang pertama ini tidak terlepas dari Deklarasi Alma Ata. Kesepakatan-kesepakatan yang dicapai pada konferensi ini merupakan dasar pembaharuan promosi kesehatan. Kesepakatan bersama dituangkan dalam Piagam Ottawa (Ottawa Charter) yakni :
1. Batasan Promosi Kesehatan, Menurut Piagam Ottawa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang memungkinkan orang untuk mengendalikan status kesehatannya. Untuk mencapai status kesehatan paripurna bak fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, maka setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan.
2. Determina Kesehatan, Menurut H. L.Bloom (1974), mengatakan bahwa ada 4 determinan atau faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Dari 4 determinan tersebut yaitu :
a. Lingkungan, baik itu lingkungan fisik maupun non fisik (sosial ,budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya)
b. Perilaku
c. Pelayanan kesehatan
d. Keturunan atau hereditas
b. Perilaku
c. Pelayanan kesehatan
d. Keturunan atau hereditas
Faktor-faktor atau determinan kesehatan, dalam Piagam Ottawa (Ottawa Charter) disebut sebagai prasyarat untuk kesehatan yang meliputi 9 faktor : perdamaian atau keamanan, tempat tinggal, pendidikan, makanan, pendapatan, ekosistem yang stabil dan seimbang, sumber daya yang berkesinambungan, keadilan sosial, dan pemerataan.
Misi Promosi Kesehatan
Dalam Piagam Ottawa (Ottawa Charter) secara implisit, merumuskan 3 hal yang penting untuk implementasi promosi kesehatan atau disebut dengan misi promosi kesehatan , yakni :
1. Advokasi, kesehatan yang baik merupakan sumber utama untuk perkembangan sosial, ekonomi, personal, yang menjadi dimensi penting dari kualitas hidup. Oleh karena itu advokasi merupakan salah satu upaya untuk mempengaruhi kebijakan secara persuasi yang mencakup kegiatan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi, dan rekomendasi tindak lanjut mengenai suatu hal. Upaya tersebut tentunya didukung oleh informasi yang akurat dan tepat.
2. Memampukan atau Memperkuat, Promosi kesehatan memfokuskan pada pencapaian kesetaran atau keadilan dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan. Hal ini meliputi pondasi keamanan pada lingkungan yang mendukung, akses terhadap informasi, dan kesempatan untuk menentukan pilihan menjadi sehat baik pada pria maupun wanita.
3. Menjembatani, Promosi Kesehatan membutuhkan aksi yang terkoordinasi dengan sektor-sektor terkait, baik antar sektor kesehatan maupun lintas sektor diantaranya yaitu sektor sosial, ekonomi dan organisasi-organisasi lainnya seperti relawan, swasta, sektor industri dan media. Oleh karena itu melakukan mediasi dengan berbagai pihak, mengembangkan mekanisme institusional untuk menyatupadukan “Stakeholders” demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sangatlah dianggap penting untuk dilakukan.
Baca Juga: 8 Keselahan Fatal Dalam Melakukan Diat
Strategi Promosi Kesehatan
Piagam Ottawa merumuskan makna atau arti dari gerakan promosi kesehatan. Gerakan tersebut dipandang sebagai strategi promosi kesehatan sebagai pelengkap dari strategi promosi kesehatan yang dirumuskan oleh WHO pada tahun 1984. Gerakan tersebut antara lain :
1. Mengembangkan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan, Promosi kesehatan menempatkan kesehatan pada agenda di tingkat pengambilan keputusan di berbagai sektor, selain itu mengarahkan untuk menyadari konsekuensi kesehatan dari keputusan yang diambil oleh setiap “Stakeholders” serta menerima tanggung jawab mereka dalam upaya kesehatan. Selanjutnya Kerjasama aksi membantu jaminan pelayanan yang lebih aman dan lebih sehat, lebih bersih dan lingkungan yang lebih nyaman.
2. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung , Masyarakat kita sangat kompleks, saling terkait, saling mempengaruhi, dan saling bergantung satu sama lain. Kaitan yang tak terpisahkan antara manusia dan lingkungan merupakan dasar pendekatan sosio-ekologis untuk kesehatan. Perubahan gaya hidup, cara kerja mengandung dampak yang signifikan terhadap kesehatan. Cara masyarakat mengatur pekerjaan, haruslah membantu menciptakan masyarakat dan lingkungan yang sehat.
3. Memperkuat Aksi/Gerakan Masyarakat, Mekanisme promosi kesehatan berfungsi melalui gerakan masyarakat yang konkrit dan efektif dalam penentuan prioritas, pengambilan keputusan, strategi perencanaan, serta penerapannya untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik. Inti dari tahap ini adalah “pemberdayaan masyarakat”. Hal ini diarahkan untuk menggali potensi diri dan sumber daya yang ada dalam masyarakat, guna meningkatkan kemandirian dan dukungan sosial untuk mengembangkan sistem yang fleksibel serta merangsang keterlibatan masyarakat dalam setiap program kesehatan.
4. Pengembangan Keterampilan Perseorangan, Promosi kesehatan menunjang pengembangan personal dan sosial melalui penyediaan akses informasi, pendidikan kesehatan, serta peningkatan keterampilan pada individu. Hal tersebut dilakukan agar individu setidaknya memahami kondisi tubuh untuk mengenal kapan dan mengapa terjadi masalah. Selain itu individu dapat menyimpulkan ketika terjadi perubahan kecil atau permasalahan yang muncul pada salah satu fungsi tubuh, sehingga memungkinkan untuk melakukan pencegahan risiko penyakit secara dini.
5. Reorientasi Sistem Pelayanan Kesehatan, Sistem pelayanan kesehatan tidak hanya berorientasi pada kuratif (pengobatan), tetapi juga mencakup upaya-upaya preventif (pencegahan), Promotif (peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan). Peran sektor pelayanan kesehatan harus bergerak dengan cepat mengikuti arah perkembangan program promosi kesehatan disamping tanggung jawabnya sebagai penyelenggara pelayanan klinis dan kuratif. Pelayanan kesehatan harus mempertimbangkan kepekaan sosio-budaya seperti adat, tradisi, dan kebiasaan sert kebutuhan masyarakat setempat.
0 Response to "Hasil Konferensi Alma Ata dan Piagam Ottawa (Sebuah Tinjauan Promosi Kesehatan)"
Post a Comment