Dari Nutfah Sampai Neonata

(Catatan Kuliah Keperawatan Maternitas Mahasiswa RPL II Poltekes Ternate Tahun 2020)
 Dalam Alquran Nutfah terkait penciptaan manusia. Nutfah berarti tetesan air yang sangat kecil atau sejumlah kecil air.
Dr Zakir Naik' Dalam buku 'Alquran vs Sains Modern karya Ramadhani dkk menjelaskan, di antara 200-300 juta sel sperma dari seorang laki-laki, hanya sekira 1.000 sel yang berhasil mencapai sel telur atau ovum dari perempuan, yang di kenal dengan Konsepsi atau biasa disebut fertilisasi, Ovum yang sudah dibuahi (dinamakan zigot) memerlukan waktu 6–8 hari untuk berjalan ke dalam uterus. 

Perjalanannya di sepanjang tuba falopi dibantu oleh kerja peristaltik tuba, gerakan mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba dan cairan yang dihasilkan oleh epitelium bersilia. Sekitar 10 hari setelah terjadi fertilisasi, zigot berkembang menjadi blastokist dan akan menanamkan dirinya dalam endometrium. Implantasi/penanaman/ nidasi biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri (bagian atas badan uterus).  

Pembahasan kita kali ini tentang keperawatan maternitas yang secara sederhana kami definisikan sebagai upaya pemberian pelayanan oleh perawat dari proses Nutfah sampai menjadi Neonatal. 
Marwan Polisiri

Secara teori Keperawatan maternitas merupakan salah satu ilmu yang menguraikan tentang pemberian layanan kesehatan yang berkualitas dan profesional yang mengidentifikasi, berfokus, dan beradaptasi dengan kebutuhan fisik dan psikososial ibu hamil, bersalin, nifas, dan gangguan reproduksi, bayi baru lahir, dan keluarganya. Salah satu kompetensi perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu hamil normal dan komplikasi. Kompetensi ini sangat penting dikuasai oleh perawat. 

Dalam ilmu Keperawatan Maternitas terdapat banyak pembahasan diantaranya : Konsep Dasar Obstetri Dan Ginekologi, Konsep Dasar Keperawatan Maternitas; Adaptasi Fisiologis Dan Psikologis Pada Ibu Hamil : 

Perubahan Fisik I Pada Ibu Hamil, Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil; Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Bersalin Dan Berat Badan Lahir : Pengertian Adaptasi Fisiologis Psikologis Ibu Bersalin Dan Asuhan Keperawatan, Konsep Dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir; Asuhan Keperawatan Ibu Nifas : 

Asuhan Keperawatan Ibu Nifas Fisiologis, Asuhan Keperawatan Ibu Nifas Patologis; Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Gangguan Reproduks: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Menstruasi Dan Perdarahan Uterus Disfungsional, Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Gangguan Repoduksi: Infeksi, Neoplasma Dan Klimakterium; Keluarga Berencana (KB) : Jenis – Jenis Keluarga Berencana, Keuntungan Dan Kerugian Keluarga Berencana (KB). 

Karena banyak dan luasnya keperawatan Maternitas, maka kami memfokuskan enam (6) pokok pembahasan, yakni : 

Konsep Dasar Keperawatan Maternitas
Perawatan maternitas yang merupakan area yang menarik dan dinamik dalam praktek keperawatan. Hal yang menarik terkait tantangan etik, banyaknya masalah terkait obstetri dan tantangan dalam praktek yang aman serta perawatan berbasis bukti yang dibutuhkan para wanita dan keluarga. 

Dalam kurun waktu 100 tahun, perawatan maternitas sudah mengalami banyak perubahan sebagai respon dari kemajuan teknologi, obat, perawatan dan keinginan individu dari pasangan yang memiliki anak. Perubahan signifikan yang menjadi tren saat ini adalah meningkatnya kelahiran secara Caesar dan induksi persalinan. 

Manajemen persalinan dan kelahiran telah beralih dari intervensi obstetri sederhana dan kelahiran secara natural menjadi intervensi obstetri yang lebih canggih dan kelahiran yang dapat dikontrol, pada generasi saat ini terdapat dorongan untuk memanfaatkan teknologi tersebut. 

Etik dan masalah sosial yang mempengaruhi kesehatan wanita hamil dan fetus menjadi lebih kompleks karena kemajuan teknologi dalam reproduksi, perawatan maternitas dan perawatan neonatal. Perawat merupakan seorang profesional yang dibutuhkan untuk memberikan perawatan yang kompeten dan beretika. 

Asuhan keperawatan maternitas yang profesional diawali dengan pengkajian, menetukan diagnosa keperawatan, membuat perencanaan sesuai kebutuhan klien dengan melibatkan keluarga,memberikan tindakan keperawatan maupun kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, selanjutnya mengevaluasi keberhasilan dari tindakan. 

Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil
Asuhan keperawatan ibu hamil meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengkajian pada kehamilan terdiri atas pengkajian riwayat kehamilan secara menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. 

Untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan pada ibu hamil disesuaikan dengan masalah yang ditemukan pada ibu hamil tersebut. Ibu hamil memiliki risiko untuk terjadi komplikasi dalam kehamilannya. Komplikasi tersebut dapat berupa perdarahan pada kehamilan, peningkatan tekanan darah dan lain– lain. 

Salah satu komplikasi kehamilan yang terjadi antara lain hiperemesis gravidarum, pre eklampsia dan ekslampsia, plasenta previa, serta abortus.  Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan yang terjadi pada ibu hamil. Hiperemesis gravidarum muntah selama kehamilan yang begitu parah menyebabkan dehidrasi, elektrolit dan ketidakseimbangan asam–basa, dan ketosis akibat kelaparan. 

Pre eklampsia adalah salah satu gangguan hipertensi berupa penyakit kehamilan yang berkisar dari hipertensi ringan sampai berat dan disertai dengan mendasari sistemik patologi yang dapat memiliki dampak ibu dan janin yang parah. Sedangkan eklampsia adalah terjadinya aktivitas kejang ketika preeklamsia. 

Placenta previa adalah salah satu gangguan kehamilan yang terjadi bila plasenta menempel di segmen bawah rahim, dekat atau di atas leher rahim internal, bukan fundus rahim. Pendarahan terjadi karena pemisahan plasenta dari segmen bawah rahim dan ketidakmampuan rahim berkontraksi. Sedangkan abortus adalah penghentian medis atau bedah kehamilan sebelum viabilitas janin (kemampuan janin untuk hidup di luar kandungan

Konsep dan Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir
Hal–hal penting yang perlu dipahami antara lain: Periode neonatal/neonatus/BBL adalah periode sejak bayi lahir sampai 28 hari pertama kehidupan; Setiap bayi yang baru lahir dari intrauterine ke extrauterin, pasti akan mengalami adaptasi fisiologis mulai dari sistem pernafasan/ respirasi, kardiovaskuler, pencernaan/ gastrointestinal, dan sistem–sistem yang ada di seluruh tubuh BBL; 

Perawat harus dapat melakukan pengkajian fisik pada BBL yang dimulai dari antropometri (melakukan pengukuran ukuran tubuh), pemeriksaan fisik dari ujung kepala hingga ujung kaki); Asuhan keperawatan pada bayi meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan keperawatan (intervensi keperawatan), implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan

Asuhan Keperawatan Ibu Nifas Fisiologis
Nifas adalah periode 6 minggu setelah melahirkan, terjadi proses involusi dan afterpain/nyeri yang berkaitan dengan adanya kontraksi uterus dan peningkatan oksitosin untuk pengeluaran ASI. Ibu yang tidak menyusui kadar proklaktin  terus menurun pada 3 minggu pertama postpartum, menstruasi dimulai 6 sampai 10 minggu setelah melahirkan. 

Ovulasi akan kembali dalam waktu yang lebih lama dibandingkan ibu yang tidak menyusui. Diaforesis terjadi pada minggu pertama nifas karena kadar estogen menurun. Adanya penurunan tonus otot gastrointestinal dan motilitas usus setelah melahirkan dan  fungsinya akan normal kembali dua minggu setelah melahirkan. 

Pengkajian tinggi fundus uteri dan konsistenasi uterus serta perubahan lochia memberikan informasi tentang involusi uterus. Perubahan psikologis pada ibu nifas, berfokus pada psikologis, emosional, dan perkembangan perubahan yang terjadi selama masa transisi menjadi orang tua, meliputi : transisi menjadi orang tua, peran orang tua, bonding and attachment behavior, post partum blues (baby blues). 

Komponen budaya dan pengalaman menjadi orang tua sebelumnya harus diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam rencana asuhan keperawatan. Fase taking in, masa ibu masih tergantung dapat terjadi selama 24–48 jam pertama setelah lahir, fase taking hold, masa peralihan dari dependen ke independen dapat bertahan hingga berminggu–minggu dan fase letting go, masa dari mandiri ke peran baru.

Bonding dan keterkaitan adalah dua fenomena orang tua menghadapi selama masa transisi mereka untuk mengasuh dan pencapaian peran orang tua. Ketidaknyaman di daerah perineum akibat episiotomi, laserasi,edema dan pada payudara akibat luka pada puting, pembengkakan, afterpain, nyeri insisi, hemoroid, nyeri punggung dan kelelahan dapat menjadi salah satu masalah dalam perubahan menjadi orang tua

Asuhan Keperawatan Ibu Nifas Fisiologis
Asuhan keperawatan pada ibu nifas  untuk mengurangi resiko komplikasi dan mengetahui sedini mungkin komplikasi sehingga dapat mendapat pertolongan secepatnya. Perdarahan postpartum (PPH) digolongkan menjadi  perdarahan primer  dan sekunder. PPH primer terjadi dalam 24 jam postpartus dan PPH sekunder   24 jam setelah postpartum. PPH primer didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama. Penyebab PPH primer  atonia uteri, laserasi dan hematoma. 

Penyebab PPH sekunder adalah hematoma, subinvolusi dan sisa plasenta. Atonia uteri kontraksi uterus menurun penyebab utama perdarahan postpartum  primer. Subinvolusi uterus adalah istilah yang digunakan ketika rahim tidak terjadi penurunan ukuran, ini terjadi pada periode nifas lanjut.   Kebanyakan infeksi yang terjadi selama nifas namun mudah diobati apabila terdekteksi secara dini. Daerah yang sering terkena infeksi rahim, kandung kemih, payudara dan daerah insisi seperti luka episiotomi 

Keluarga Berencana
Kontrasepsi adalah pencegahan terjadinya konsepsi, menggunakan metode atau menghalangi terjadinya fertilisasi ovum. Jenis–jenis KB/kontrasepsi antara lain metode alami (metode kalender, suhu basal tubuh, metode lendir serviks), metode farmakologi (kontrasepsi oral, suntik/injeksi, susuk/implant), metode penghalang/barier (kondom pria, diafragma, spermisida), metode lainnya (alat kontrasepsi dalam rahim/AKDR, MOW, MOP). 

Penggunaan kontrasepsi/KB memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Salah satu contoh keuntungan penggunaan metode kalender adalah tidak memerlukan penghalang atau obat, dapat dilakukan secara gratis, dapat diterima oleh berbagai kalangan terutama kelompok beragama yang menentang keluarga berencana. 

Kerugian metode kalender adalah memerlukan catatan yang teliti dan juga kemauan dan kemampuan ibu untuk mengawasi perubahan tubuhnya, memerlukan periode abstinence (tidak melakukan senggama).   Keuntungan penggunaan pil adalah sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan tidak terputus, tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan, bisa digunakan wanita segala usia, kesuburan segera kembali setelah dihentikan. 

Kerugian penggunaan KB suntik antara lain: tubuh mengalami kenaikan berat badan karena meningkatnya nafsu makan, lendir rahim menjadi tipis sehingga menstruasi menjadi sedikit, bahkan beberapa wanita tidak mengalami menstruasi sama sekali.  Keuntungan penggunaan kondom efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar, tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu kesehatan klien, tidak mempunyai pengaruh sistemik, murah dan dapat dibeli secara umum.***

0 Response to "Dari Nutfah Sampai Neonata"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel

loading...