Disiplin Melawan Covid-19
Oleh: DR. Marwan Polisiri, SKM., MPH
Bulan Ramadhan ini bulan kesabaran, sabar dan disiplin untuk mengikuti anjuran pemerintah/ulil amri adalah amalan yang sangat baik. karena itu kita yakin, kita bisa melewati masa yang berat ini.
Bukankah dibalik setiap kesulitan selalu ada kemudahan, dibalik setiap kegelapan ada cahaya. Kerinduan suasana ramadhan bersama dimasjid semoga tetap kita bisa nikmati dimasa masa yang akan datang.
Kasus Covid19 Tinggi, Jangan Panik, Ikhtiar harus, dari awal sudah di buat pemodelan dan kita sudah tahu pasti akan ada lonjakan kasus, 2 ke 4, & 4 ke 16, dan sterusnya deret hitung itu akan terus berjalan sampai puncak pada 17 Juni 2020 nanti.
Ada dua hal positif dari lonjakan hari ini
Pertama Kita akan lebih mawas diri, Kita harus lebih siap hadapi lonjakan ke depan.
Kedua: Early Diagnostic atau kita kenal dengan istilah diagnose dini, jika kita temukan lebih dini maka kita telah melokalisir kasus, waktu awal kasus, Kami telah menyarankan dilakukan penyelidikan epidemologi,
Kita telah melakukan taking terhadap kontak erat, Kita langsung melakukan karantina terhadap kontak erat 03 & 04. Keluarga 010 pun Kita telah karantina. Artinya Kita telah berupaya keras memutus Mata rantai penularan.
Bayangkan jika 17 orang Jamaah yang pulang kita tidak karantina, maka penyebarannya akan begitu dasyat. Olehnya itu harus Disiplin mengikuti arahan pemerintah untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Jika terpaksa pakailah masker, jarak batas aman untuk interaksi, social distancing.
Dirumah Saja
Di rumah saja adalah anjuran utama untuk memutuskan mata rantai penularan, namun jika terpaksa keluar maka, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia telah merilis Protokol Petunjuk Aman Saat Keluar Rumah.
Hal yang harus diperhatikan, yakni: Pakai jaket atau baju lengan panjang tidak perlu memakai aksesori, seperti gelang, cincin, atau anting kenakan masker usahakan untuk tidak menggunakan transportasi umum gunakan tisu di jari untuk menyentuh permukaan apa pun.
Terapkan etika batuk atau bersin yang benar, seperti menggunakan siku bagian dalam untuk menutup mulut usahakan bertransaksi dengan uang non-tunai, Senantiasa mencuci tangan, atau gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda dan permukaan apa pun tidak menyentuh wajah sampai tangan benar-benar bersih
Pakai Masker
WHO di awal menyampaikan bahwa yang pakai masker hanya yang sakit, (orang) sehat enggak. Tapi sekarang enggak, semua yang keluar rumah harus pakai masker, Berikut ini cara memakai masker medis untuk melindungi diri dari Virus Corona COVID-19:
Menurut WHO, ada baiknya untuk mempertahankan jarak setidaknya 1-3 meter ketika berada di tempat umum terlebih jika ada seseorang yang batuk atau bersin.
Dengan melakukan hal tersebut, diyakini dapat mencegah diri dari terjangkit virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut. Pasalnya, virus tersebut telah terbukti mudah menular saat gejala masih ringan yakni di masa inkubasi.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, kita harus bisa menjaga jarak setidaknya 6 kaki untuk menghindari paparan virus corona baru. 6 kaki setara dengan 1,8288 meter atau bisa dibulatkan menjadi 2 meter.
Hal ini penting diperhatikan karena virus dapat berpindah melalui kontak dekat dengan orang lain, yakni dalam jarak 6 kaki (2 meter).
Risiko penularan tersebut bisa meningkat dari droplet individu yang batuk dan bersin di dekat orang lain. Studi terbaru juga menyebutkan virus corona bisa berpindah dari orang yang tampak sehat alias tanpa gejala.
Krys Johson menyebutkan, 6 kaki (2 meter) tersebut merupakan jarak aman yang baik saat kita melewati orang lain di luar ruangan apabila kita memang tak bisa menciptakan jarak yang lebih jauh.
Sementara itu, saat berada di dalam ruangan seperti di supermarket, 6 kaki tersebut merupakan jarak yang sangat minimum. dari paparan ini, apabila kita bisa menjaga jarak melebihi 2 meter, hal tersebut tentu akan jauh lebih baik
Skenario Bantuan Kepada Masyarakat Terdampak Covid19
Selain protokol petunjuk aman yang diajurkan kepada masyarkat serta kebijakan-kebijakan yang dikelurkan terkait penangan Covid-19.
Hal yang perlu pemerintah Daerah Maluku Utara pikirkan saat ini ialah bagaimana penyiapan bantuan kepada masyarkat terdampak covid-19.
Dalam menyiapakan bantuan ada dua skenario gagasan yang kami tawarkan antara lain:
Pertama
Dalam opsi pertama seluruh kepala keluarga yang ada di maluku utara berhak menerima bantuan dengan rincian Baca pada postingan sebelumnya “Gelisah”, namun itu belum mengurangi yang memiliki status pekerjaan PNS/TNI/Polri, jika dilakukan pengurangan tiga status pekerjaan tersebut tentu hal ini lebih mengurangi cost anggaran, atau menggunakan opsi kedua.
Kedua
Jika skenario pertama tidak berjalan karena pertimbangan Regulasi bahwa Bantuan Sosial langsung di lakukan sebagai upaya terakhir maka skenario kedua bisa dijalankan dengan memberikan Bantuan kepada 104 Kepala Kelarga yang kontak Erat dengan 26 Pasien positif Covid19.
Dengan asumsi 1 pasien positif terdapat kotak dengan 4 kepala kelurga (104 x 665.000 = 69.160.000). artinya kita membutuhkan Dana 69.160.000 perbulan ini untuk di berikan pada Kepala keluarga yang kontak erat. (estimasi dana 665.000 baca Gelisah.
DR. Marwan Polisiri, SKM., MPH
“To Forero posi-posi ngona Yahu Fati doro Ifa (Aku berpesan pada engkau Mangrove jangan tumbuh menghalangi jalur labuhan perahu)”Janganlah engkau menghalangi atau melanggar tata aturan yang sudah di gariskan. Dalam konteks melawan Covid19, maka wajib menaati anjuran pemerintah, agar kita terhindar dari Wabah mematikan ini.
Bulan Ramadhan ini bulan kesabaran, sabar dan disiplin untuk mengikuti anjuran pemerintah/ulil amri adalah amalan yang sangat baik. karena itu kita yakin, kita bisa melewati masa yang berat ini.
Bukankah dibalik setiap kesulitan selalu ada kemudahan, dibalik setiap kegelapan ada cahaya. Kerinduan suasana ramadhan bersama dimasjid semoga tetap kita bisa nikmati dimasa masa yang akan datang.
Kasus Covid19 Tinggi, Jangan Panik, Ikhtiar harus, dari awal sudah di buat pemodelan dan kita sudah tahu pasti akan ada lonjakan kasus, 2 ke 4, & 4 ke 16, dan sterusnya deret hitung itu akan terus berjalan sampai puncak pada 17 Juni 2020 nanti.
Ada dua hal positif dari lonjakan hari ini
Pertama Kita akan lebih mawas diri, Kita harus lebih siap hadapi lonjakan ke depan.
Kedua: Early Diagnostic atau kita kenal dengan istilah diagnose dini, jika kita temukan lebih dini maka kita telah melokalisir kasus, waktu awal kasus, Kami telah menyarankan dilakukan penyelidikan epidemologi,
Kita telah melakukan taking terhadap kontak erat, Kita langsung melakukan karantina terhadap kontak erat 03 & 04. Keluarga 010 pun Kita telah karantina. Artinya Kita telah berupaya keras memutus Mata rantai penularan.
Bayangkan jika 17 orang Jamaah yang pulang kita tidak karantina, maka penyebarannya akan begitu dasyat. Olehnya itu harus Disiplin mengikuti arahan pemerintah untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Jika terpaksa pakailah masker, jarak batas aman untuk interaksi, social distancing.

Di rumah saja adalah anjuran utama untuk memutuskan mata rantai penularan, namun jika terpaksa keluar maka, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia telah merilis Protokol Petunjuk Aman Saat Keluar Rumah.
Hal yang harus diperhatikan, yakni: Pakai jaket atau baju lengan panjang tidak perlu memakai aksesori, seperti gelang, cincin, atau anting kenakan masker usahakan untuk tidak menggunakan transportasi umum gunakan tisu di jari untuk menyentuh permukaan apa pun.
Terapkan etika batuk atau bersin yang benar, seperti menggunakan siku bagian dalam untuk menutup mulut usahakan bertransaksi dengan uang non-tunai, Senantiasa mencuci tangan, atau gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda dan permukaan apa pun tidak menyentuh wajah sampai tangan benar-benar bersih
Pakai Masker
WHO di awal menyampaikan bahwa yang pakai masker hanya yang sakit, (orang) sehat enggak. Tapi sekarang enggak, semua yang keluar rumah harus pakai masker, Berikut ini cara memakai masker medis untuk melindungi diri dari Virus Corona COVID-19:
- Sebelum mengenakan masker, bersihkan tangan dengan alkohol atau sabun dan air.
- Kenakan masker jika Anda batuk atau bersin.
- Tutupi mulut dan hidung dengan masker dan pastikan tidak ada celah antara wajah dan masker Anda.
- Hindari menyentuh masker saat menggunakannya; jika Anda melakukannya, bersihkan tangan Anda dengan alkohol atau sabun dan air.
- Ganti masker dengan yang baru segera setelah lembab dan jangan gunakan kembali masker sekali pakai.
- Masker hanya efektif bila digunakan bersama dengan pembersihan tangan yang sering, dilakukan dengan alkohol atau sabun dan air.
Menurut WHO, ada baiknya untuk mempertahankan jarak setidaknya 1-3 meter ketika berada di tempat umum terlebih jika ada seseorang yang batuk atau bersin.
Dengan melakukan hal tersebut, diyakini dapat mencegah diri dari terjangkit virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut. Pasalnya, virus tersebut telah terbukti mudah menular saat gejala masih ringan yakni di masa inkubasi.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, kita harus bisa menjaga jarak setidaknya 6 kaki untuk menghindari paparan virus corona baru. 6 kaki setara dengan 1,8288 meter atau bisa dibulatkan menjadi 2 meter.
Hal ini penting diperhatikan karena virus dapat berpindah melalui kontak dekat dengan orang lain, yakni dalam jarak 6 kaki (2 meter).
Risiko penularan tersebut bisa meningkat dari droplet individu yang batuk dan bersin di dekat orang lain. Studi terbaru juga menyebutkan virus corona bisa berpindah dari orang yang tampak sehat alias tanpa gejala.
Krys Johson menyebutkan, 6 kaki (2 meter) tersebut merupakan jarak aman yang baik saat kita melewati orang lain di luar ruangan apabila kita memang tak bisa menciptakan jarak yang lebih jauh.
Sementara itu, saat berada di dalam ruangan seperti di supermarket, 6 kaki tersebut merupakan jarak yang sangat minimum. dari paparan ini, apabila kita bisa menjaga jarak melebihi 2 meter, hal tersebut tentu akan jauh lebih baik
Skenario Bantuan Kepada Masyarakat Terdampak Covid19
Selain protokol petunjuk aman yang diajurkan kepada masyarkat serta kebijakan-kebijakan yang dikelurkan terkait penangan Covid-19.
Hal yang perlu pemerintah Daerah Maluku Utara pikirkan saat ini ialah bagaimana penyiapan bantuan kepada masyarkat terdampak covid-19.
Dalam menyiapakan bantuan ada dua skenario gagasan yang kami tawarkan antara lain:
Pertama
Dalam opsi pertama seluruh kepala keluarga yang ada di maluku utara berhak menerima bantuan dengan rincian Baca pada postingan sebelumnya “Gelisah”, namun itu belum mengurangi yang memiliki status pekerjaan PNS/TNI/Polri, jika dilakukan pengurangan tiga status pekerjaan tersebut tentu hal ini lebih mengurangi cost anggaran, atau menggunakan opsi kedua.
Kedua
Jika skenario pertama tidak berjalan karena pertimbangan Regulasi bahwa Bantuan Sosial langsung di lakukan sebagai upaya terakhir maka skenario kedua bisa dijalankan dengan memberikan Bantuan kepada 104 Kepala Kelarga yang kontak Erat dengan 26 Pasien positif Covid19.
Dengan asumsi 1 pasien positif terdapat kotak dengan 4 kepala kelurga (104 x 665.000 = 69.160.000). artinya kita membutuhkan Dana 69.160.000 perbulan ini untuk di berikan pada Kepala keluarga yang kontak erat. (estimasi dana 665.000 baca Gelisah.
DR. Marwan Polisiri, SKM., MPH
0 Response to "Disiplin Melawan Covid-19"
Post a Comment