Merawat Malaikat Sebuah Cacatan Kuliah
Catatan Kuliah Keperawatan Anak Mahasiswa RPL II Poltekes Ternate Tahun 2020
Pada tulisan sebelumnya tentang keperawatan Lanjut Usia, kami beri judul “Merawat Surga”, dalam tulisan kali ini kami mengangkat tema tentang Anak, dengan judul tulisan “Merawat Malaikat”. Bukankah Anak-anak adalah sosok yang tak berdosa, sehingga sering sekali orang memanggil anak dengan sebutan malaikat kecilku. Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berpikir dalam penerapan ilmu keperawatan anak.
Pada tulisan sebelumnya tentang keperawatan Lanjut Usia, kami beri judul “Merawat Surga”, dalam tulisan kali ini kami mengangkat tema tentang Anak, dengan judul tulisan “Merawat Malaikat”. Bukankah Anak-anak adalah sosok yang tak berdosa, sehingga sering sekali orang memanggil anak dengan sebutan malaikat kecilku. Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berpikir dalam penerapan ilmu keperawatan anak.
Landasan berpikir tersebut terdiri dari empat komponen, diantaranya (1) manusia dalam hal ini anak, (2) keperawatan, (3) sehat-sakit dan (4) lingkungan. Prinsip keperawatan anak di mana anak bukan miniatur orang dewasa, mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangannya, berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, berfokus pada kesejahteraan anak, meningkatkan maturasi dan kematangan serta berfokus pada ilmu tumbuh kembang.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak tentu berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Banyak perbedaan-perbedaan yang diperhatikan dimana harus disesuaikan dengan usia anak serta pertumbuhan dan perkembangan karena perawatan yang tidak optimal akan berdampak tidak baik secara fisiologis maupun psikologis anak itu sendiri. Perawat harus memperhatikan beberapa prinsip terdiri dari:

Marwan Polisiri
a. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, artinya bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja melainkan sebagai individu yang unik yang mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan.
b. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangannya. Sebagai individu yang unik, anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai tumbuh kembang. Kebutuhan fisiologis seperti nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, tidur dan lain-lain, sedangkan kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang akan terlihat sesuai tumbuh kembangnya.
c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak mengingat anak adalah penerus generasi bangsa.
d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Dalam mensejahterakan anak maka keperawatan selalu mengutamakan kepentingan anak dan upayanya tidak terlepas dari peran keluarga sehingga selalu melibatkan keluarga.
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal).
f. Tujuan keperawatan anak dan keluarga adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat. Upaya kematangan anak adalah dengan selalu memperhatikan lingkungan yang baik secara internal maupun eksternal dimana kematangan anak ditentukan oleh lingkungan yang baik.
g. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang, sebab ini yang akan mempelajari aspek kehidupan anak.
Peran Perawat Anak, Perawat merupakan anggota dari tim pemberi asuhan keperawatan anak dan orang tuanya. Perawat dapat berperan dalam berbagai aspek dalam memberikan pelayanan kesehatan dan bekerjasama dengan anggota tim lain, dengan keluarga terutama dalam membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan perawatan anak.
Mari kita bahas secara jelas tentang peran perawat anak. Perawat merupakan salah satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan anak dan orang tua. Beberapa peran penting seorang perawat, meliputi:
a. Sebagai pendidik. Perawat berperan sebagai pendidik, baik secara langsung dengan memberi penyuluhan/pendidikan kesehatan pada orang tua maupun secara tidak langsung dengan menolong orang tua/anak memahami pengobatan dan perawatan anaknya.
Kebutuhan orang tua terhadap pendidikan kesehatan dapat mencakup pengertian dasar penyakit anaknya, perawatan anak selama dirawat di rumah sakit, serta perawatan lanjut untuk persiapan pulang ke rumah.
Tiga domain yang dapat dirubah oleh perawat melalui pendidikan kesehatan adalah pengetahuan, keterampilan serta sikap keluarga dalam hal kesehatan khususnya perawatan anak sakit.
b. Sebagai konselor Suatu waktu anak dan keluarganya mempunyai kebutuhan psikologis berupa dukungan/dorongan mental. Sebagai konselor, perawat dapat memberikan konseling keperawatan ketika anak dan keluarganya membutuhkan.
Hal inilah yang membedakan layanan konseling dengan pendidikan kesehatan. Dengan cara mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan dan hadir secara fisik maka perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan orang tua tentang masalah anak dan keluarganya dan membantu mencarikan alternatif pemecahannya.
c. Melakukan koordinasi atau kolaborasi. Dengan pendekatan interdisiplin, perawat melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain dengan tujuan terlaksananya asuhan yang holistik dan komprehensif.
Perawat berada pada posisi kunci untuk menjadi koordinator pelayanan kesehatan karena 24 jam berada di samping pasien. Keluarga adalah mitra perawat, oleh karena itu kerjasama dengan keluarga juga harus terbina dengan baik tidak hanya saat perawat membutuhkan informasi dari keluarga saja, melainkan seluruh rangkaian proses perawatan anak harus melibatkan keluarga secara aktif.
d. Sebagai pembuat keputusan etik. Perawat dituntut untuk dapat berperan sebagai pembuat keputusan etik dengan berdasarkan pada nilai normal yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk mendapat otonomi, menghindari hal-hal yang merugikan pasien dan keuntungan asuhan keperawatan yaitu meningkatkan kesejahteraan pasien. Perawat juga harus terlibat dalam perumusan rencana pelayanan kesehatan di tingkat kebijakan.
Perawat harus mempunyai suara untuk didengar oleh para pemegang kebijakan dan harus aktif dalam gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Perawat yang paling mengerti tentang pelayanan keperawatan anak.
Oleh karena itu perawat harus dapat meyakinkan pemegang kebijakan bahwa usulan tentang perencanaan pelayanan keperawatan yang diajukan dapat memberi dampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan anak.
e. Sebagai peneliti. Sebagai peneliti perawat anak membutuhkan keterlibatan penuh dalam upaya menemukan masalah-masalah keperawatan anak yang harus diteliti, melaksanakan penelitian langsung dan menggunakan hasil penelitian kesehatan/keperawatan anak dengan tujuan meningkatkan kualitas praktik/asuhan keperawatan pada anak.
Pada peran ini diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam melihat fenomena yang ada dalam layanan asuhan keperawatan anak sehari-hari dan menelusuri penelitian yang telah dilakukan serta menggunakan literatur untuk memvalidasi masalah penelitian yang ditemukan. Pada tingkat kualifikasi tertentu, perawat harus dapat melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik keperawatan anak.
Tidak ada yang sia-sia jika kita melakukan sesuatu untuk anak-anak. Mereka sepertinya tidak memperhatikan kita, mengalihkan pandangan dan jarang berterima kasih, tapi apa yang kita lakukan untuk mereka tidak pernah sia-sia.” – Garrison Keillor.
Secara teori berbicara tentang anak tentunya sangat luas, dimana dimulai dengan Konsep Dasar Keperawatan Anak: Atraumatic Care, Sistem Perlindungan Anak; Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak: Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Pemantauan Tumbuh Kembang Anak; Upaya-Upaya Meningkatkan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Secara Optimal:
Imunisasi Pada Anak, Petunjuk Antisipasi (Anticipatory Guidance) dan Pencegahan Kecelakaan Pada Anak, Bermain Pada Anak; Masalah-masalah kesehatan yang lazim terjadi pada anak: Angka morbiditas dan mortalitas anak dan penyakit infeks, jenis penyakit non infeksi pada anak; Manajemen terpadu balita sakit (MTBS); Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi risiko tinggi: Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah, Hiperbilirubinemia, Tetanus Neonatorum, Asfiksia Neonatorum Bulan.
Karena luasnya Materi tentang Keperawatan Pada Anak maka kali ini kita akan fokus pada dua aspek yang menjadi filosofi keperawatan anak. Pertama, aspek family center care. Filosofi ini memperkenalkan keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan, dimana individu dalam keluarga harus saling mendukung, menghargai, hingga meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap anak. Aspek ini yang harus dipahami dengan baik oleh seorang perawat.
Di dalam aspek family center care terdapat dua konsep penting yaitu konsep enabling dan empowering. Konsep enabling, memandang bahwa keluarga punya andil dalam asuhan yang diberikan. Perawat harus melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan perawatan agar memenuhi kebutuhan anak maupun keluarga secara umum.
Pada konsep empowering, perawat dapat melibatkan keluarga dalam hal pengambilan keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan. Keterlibatan keluarga dibutuhkan mengingat anak selalu membutuhkan orang tua ketika berada dirumah sakit. Selain itu, hubungan keluarga dengan tenaga kesehatan selama anak berada di rumah sakit juga sangat diperlukan. Fasilitasi anak dengan keluarga oleh perawat dapat membantu proses penyembuhan anak, sehingga kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi keluarga dan anak dapat diperhatikan.
Kedua yaitu Atraumatic care atau asuhan atraumatik adalah penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh seseorang (personal) dengan melalui penggunaan intervensi yang menghilangkan atau memperkecil distres psikologis dan fisik yang dialami oleh anak-anak dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan, yang mencakup pencegahan, diagnosis, penanganan atau penyembuhan kondisi akut atau kronis dengan lingkup pelayanan meliputi:
Lingkungan, personal, distres psikologis dan fisik, di mana fokus yang pertama jangan melukai, dengan tujuan yaitu mencegah atau meminimalkan pemisahan anak dari keluarganya, meningkatkan pengendalian perasaan, mencegah atau meminimalkan nyeri dan cedera pada tubuh.
Saya telah menemukan cara terbaik memberikan nasihat pada anak Anda yaitu dengan menemukan apa yang mereka inginkan dan kemudian memberikan nasihat kepada mereka untuk melakukannya.” – Harry S. Truman.***
0 Response to "Merawat Malaikat Sebuah Cacatan Kuliah"
Post a Comment