Peran Sarjana Kesehatan Masyarkat Dalam Melawan Covid-19
Datakesmas.com Pada ahad 5 April 2020 seminar secara online diselenggarakan oleh PERSAKMI Pusat yang bertempat di kota Makasar, Seminar online sendiri diikuti oleh pengurus pusat maupun cabang dari berbagai daerah, dan yang bertindak sebagai penyajian materi dalam seminar online ialah Ketua Persakmi Pusat sendiri yaitu Prof. Ridwan Amirudin, SKM., M.Kes., M.Sc., PH.
Dalam paparanya beliau menjelaskan betapa penting peran SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat) dalam melawan pendemi Covid-19 saat ini. Selain itu beliau yang juga Guru Besar di Universitas Hasanudin Makasar itu menyampaikan Arahan WHO dan juga menghimbau agar tidak boleh ada mudik saat ini.
Ilustrasi.
Berikut Resume dari paparan Prof. Ridwan Amirudin dalam Seminar Online.
Angka Kematian (CFR) Setiap 100 kejadian terkonfirmasi (+) maka terjadi 8-9 kematian, ini tidak terlepas dari kondisi pasien yang rata-rata pada usia rentan dan memiliki penyakit penyerta (DM, HT, Stroke dll), sulitnya recovery imun pada usia rentan 50 th ke atas dan tingginya tingkat stres sehingga imun sulit terbentuk.
Pada kasus ini maka dibutuhkan relawan psikolog untuk pendampingan pada pasien dan keluarga pasien, salah satu yang paing penting ditekankan bahwa penderita positif Corona bukanlah sebuah aib.
Masa inkubasi 14 hari bervariasi antar wilayah, angka reproduksi sekitar 2,6 (pada 1 kasus menulari 2-3 orang secara aktif), karena penularannya dari Manusia ke manusia maka cara terbaik untuk memutus mata rantai penularannya adalah dengan menekan angka growth reproduksi kasus melalui pengurangan interaksi pergerakan populasi
Jika kita mampu mematuhi angka social distancing dan Psyical Distancing sampai angka 30%, maka kita bisa memperpanjang (memperlambat laju epidemi ) reproduksi 1 kasus dari 4 menjadi 6 hari
Jika imbauan pemerintah dan WHO berupa :
1. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
2. Gunakan lengan baju bagian dalam saat batuk atau bersin
3. Social Distancing dan Stay at home
4. Jika ada keluhan demam maka tetap dirumah makan obat dan isolasi diri tidak kita patuhi maka puncak baru akan terjadi pada lebaran (Mei 2020) berdasarkan pemodelan dari berbagai Institusi Public Health diperoleh kesimpulan bahwa setiap 4 hari maka terlapor 4 kali kasus
Jadi, Tidak boleh ada MUDIK, karena dengan mudik maka terjadi pergerakan massa dari daerah epicentrum ke Wilayah baru, Wilayah NKRI sangat luas dengan populasi 270 juta, jika tidak dicegah maka epidemi akan terus berlanjut sampai ke 2,5 juta populasi.
Untuk itu sebagai Sarjana Kesehatan Masyarkat harus mengatahui peran yang harus dilakukan setidaknya dengan imbauan dan data.***
Dalam paparanya beliau menjelaskan betapa penting peran SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat) dalam melawan pendemi Covid-19 saat ini. Selain itu beliau yang juga Guru Besar di Universitas Hasanudin Makasar itu menyampaikan Arahan WHO dan juga menghimbau agar tidak boleh ada mudik saat ini.

Angka Kematian (CFR) Setiap 100 kejadian terkonfirmasi (+) maka terjadi 8-9 kematian, ini tidak terlepas dari kondisi pasien yang rata-rata pada usia rentan dan memiliki penyakit penyerta (DM, HT, Stroke dll), sulitnya recovery imun pada usia rentan 50 th ke atas dan tingginya tingkat stres sehingga imun sulit terbentuk.
Pada kasus ini maka dibutuhkan relawan psikolog untuk pendampingan pada pasien dan keluarga pasien, salah satu yang paing penting ditekankan bahwa penderita positif Corona bukanlah sebuah aib.
Masa inkubasi 14 hari bervariasi antar wilayah, angka reproduksi sekitar 2,6 (pada 1 kasus menulari 2-3 orang secara aktif), karena penularannya dari Manusia ke manusia maka cara terbaik untuk memutus mata rantai penularannya adalah dengan menekan angka growth reproduksi kasus melalui pengurangan interaksi pergerakan populasi
Jika kita mampu mematuhi angka social distancing dan Psyical Distancing sampai angka 30%, maka kita bisa memperpanjang (memperlambat laju epidemi ) reproduksi 1 kasus dari 4 menjadi 6 hari
Jika imbauan pemerintah dan WHO berupa :
1. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
2. Gunakan lengan baju bagian dalam saat batuk atau bersin
3. Social Distancing dan Stay at home
4. Jika ada keluhan demam maka tetap dirumah makan obat dan isolasi diri tidak kita patuhi maka puncak baru akan terjadi pada lebaran (Mei 2020) berdasarkan pemodelan dari berbagai Institusi Public Health diperoleh kesimpulan bahwa setiap 4 hari maka terlapor 4 kali kasus
Jadi, Tidak boleh ada MUDIK, karena dengan mudik maka terjadi pergerakan massa dari daerah epicentrum ke Wilayah baru, Wilayah NKRI sangat luas dengan populasi 270 juta, jika tidak dicegah maka epidemi akan terus berlanjut sampai ke 2,5 juta populasi.
Untuk itu sebagai Sarjana Kesehatan Masyarkat harus mengatahui peran yang harus dilakukan setidaknya dengan imbauan dan data.***
0 Response to "Peran Sarjana Kesehatan Masyarkat Dalam Melawan Covid-19 "
Post a Comment