Pemimpin Dan MLM Covid19

“Kangela to hisa ngolo Kore se Bao ma loleo” (Kesiasiaan memagari laut, sedangkan itu jalannya angin dan gelombang) 
Adegium di atas memberikan makna bahwa dalam penangan Covid19 oleh pemerintah akan menjadi sia-sia jika masyarakat tidak disiplin dan menganggap remeh protokol kesehatan. 

Anjuran untuk tetap di rumah untuk memutus mata rantai penularan tidak diindahkan, masih saja nongkrong di warung kopi, masih sering kumpul-kumpul dengan teman-teman genk. 
Pemimpin Dan LML Covid
Ilustrasi
Jika terpaksa keluar karena hal mendesak maka di wajibkan memakai masker, tapi selalu saja di langgar, ke pasar tidak mau pake masker, berjualan tidak mau pake masker, alasan sesak napas, apa yang lebih baik sesak napas atau berhenti napas dan Inalillahi wa Innalilahi rajiuun. 

Baca Juga: Sudah Haruskah Malut Menerapkan PSBB ?

Sudah tidak pake masker, tidak jaga jarak pula, potensi penularan semakin besar, di perparah dengan kemalasan mencuci tangan.

Tingkat penyebaran Covid19 seperti Multi Level Marketing, dari satu ke dua, dua ke tiga dan empat, selanjutnya dari empat ke 16, dari 16 ke tiga puluh dua, terus berkembang dan terus melebar sampai tak terhingga. 

Perkembangan hari ke hari dalam penanganan Covid19, berbagai kebijakan telah di ambil, namun belum dapat memberikan dampak yang signifikan.

  1. Terlambat memberi respon, setelah merespon memberikan kegaduhan di akar rumput.
  2. Respon setengah hati antara ekonomi dan kesehatan, sehingga terkesan mengulur waktu.
  3. Pilihan responnya jatuhnya ke respon soft approach dengan dalih banyak negara tanpa lockdown juga berhasil dan lockdown itu otoriter.

Sekarang dampaknya kemudian kembali ke masyarakat, jiwa raga melayang tak terkira, pekerjaan hilang entah sampai kapan. Jaring pengaman yang mengamankan kelompok tertentu, sektor ekonomi akhirnya meradang. 

Untuk itu perlu diwaspadai terhadap meningkartnya eskalasi conflik horisontal beberapa pekan ke depan dengan basis ekonomi. 

Pada situasi ini semakin sadar bahwa dibutuhkan pemimpin hebat untuk mengatasinya. Bukan sekedar pemimpin yang baik, tapi pemimpin yang bisa berkomunikasi dengan cepat dan tepat pada situasi kedaruratan kesehatan masyarakat. 

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Tubuh Dikala Ramadhan

Pemimpin hebat lahir dari tempaan badai dan ombak besar sebelum menjadi pemimpin sesungguhnya, bukan hanya orang baik tetapi pemimpin yang memiliki daya dorong kuat kepada rakyatnya, pemimpin yang mampu menginspirasi masyarakatnya, dia yang layak dititipi harapan, problem solver yang kuat untuk keluar dari setiap krisis yang ditemuinya. 

Seorang pemimpin yang kebijakannya selalu berbasis bukti yang kuat karena krisis ini membutuhkan pendekatan yang berbeda dari yang sebelumnya. Krisis ini adalah ujian bagi setiap Pemimpin untuk mengambil peran sebagai pemimpin sejati bukan pemimpin setengah hati. 

Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh bagaimana seni kepemimpinan untuk mempengaruhi orang lain dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat. 

Dalam konteks Pandemic covid19 maka pemimpin harus responsif untuk menciptakan kondusifitas dimasyarakat. Jadi jika disederhanakan fungsi kepemimpinan adalah memastikan Rakyatnya mendapatkan segala kebutuhan dalam kondisi apapun. 

Jika kita melarang mereka bekerja dan tetap di rumah, maka harus juga di pastikan mereka masih bisa memenuhi kebutuhan dasar; Makan minum, listrik dan air bersih. 

Tugas pemimpin itu meliputi: 
Tugas menanggapi situasi hidup masyarakat, pemimpin harus mampu memberikan jaminan rasa Aman, bahwa mereka akan terlidungi dari Wabah Corona, tapi jika mereka terjangkit wabah, maka pemerintah telah menyiapkan RS terbaik untuk menanganinya; 

Tugas menilai situasi hidup masyarakat, pemimpin mampu memahami kondisi kebatinan masyarakatnya, ketakutan akan keterbatasan Stok pangan, kekuatiran akan kelangkahan masker dan handsanitazer; serta 

Tugas menentukan sikap/tindakan terhadap situasi hidup, termasuk mengambil keputusan penting terkait keselamatan masyarakat secara umumu, seperti kebijakan terkait Karantina Wilayah. 

Tugas-tugas itu harus dilaksanakan dengan penuh perhitungan, Untuk dapat mengatasi Covid19 maka seorang pemimpin harus memiliki pemahaman tentang Kesehatan Masyarakat, memahami potensi outbreak suatu wilayah, bagaimana mengontrolnya, dari fase preparedness hingga mitigasinya.

DR. Marwan Polisiri, SKM., MPH

0 Response to "Pemimpin Dan MLM Covid19"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel

loading...