Peran Ilmu Statistik Dalam Kehidupan

Satatistik merupakan salah satu ilmu yang rumit namun Penggunaan statistik telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan pernyataan-pernyataan seperti: rata-rata kunjungan puskesmas perbulan 50 orang, setiap hari terjadi 10 kematian anak di Indonesia, 40% anak SD di Indonesia mengalami putus sekolah tiap tahun, jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam bidang kesehatan tahun 2018 sebesar 5 milliar. Berbagai macam peranan statistik dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Bagi Calon Peneliti dan Para Peneliti
Dalam kehidupan sehari-hari di tengah ledakan data, kita tidak dapat melepaskan diri dari data, baik data itu bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Kedua sifat data tersebut dapat dianalisis baik secara kuantitatif maupun kualitatif atau gabungan dari keduanya. Dalam menghadapi data yang berserakan itu, aliran kuantitatif yang berakar dari paham positivisme memandang bahwa data dan kebenaran itu sudah ada di sekitar kita. Kita ditantang untuk mengumpulkannya melalui teknik pengumpulan data baik melalui pengamatan, wawancara, angket maupun dokumentasi secara objektif. Setelah data terkumpul, maka dilanjutkan dengan mengolah data tersebut dalam bentuk penyajian data. Bentuk mana yang dipilih, hal ini bergantung pada kebutuhan masing-masing.
Dalam hal ini statistik deskriptif sangat diperlukan karena peneliti akan dapat mendeskripsikan data yang dikumpulkan. Pada perkembangan selanjutnya, mungkin peneliti ingin membedakan data berdasarkan rata-rata kelompoknya atau ingin menghubungkan data yang satu dengan yang lainnya atau ingin meramalkan pengaruh data yang satu dengan yang lainnya sehingga akhirnya peneliti dapat menarik suatu kesimpulan dari data yang telah dianalisisnya. Dalam hal ini teknik statistik inferensial sangatlah diperlukan. Jadi statistika berperan sebagai alat untuk deskripsi, komparasi, korelasi, dan regresi.
2.Bagi Pembaca
Sebagai ilmuwan yang produktif tentunya kita selalu disibukkan oleh kegiatan membaca khususnya membaca laporan-laporan penelitian, laporan-laporan keadaan kantor atau perusahaan, nota keuangan, laju inflasi, GNP, dan lain sebagainya. Masalahnya ialah, “bagaimana kita sebagai pembaca dapat memahami informasi tersebut dengan benar kalau tidak mengerti statistik?”. Akibatnya ialah komunikasi antara penulis dengan pembaca tidak efektif. Lebih berbahaya lagi jika pembaca yang buta statistik tadi berani menerapkannya untuk mengambil keputusan.
Baca Juga: 10 Cara Menurunkan Berat Badan Dengan Diet Sehat, Aman dan Cepat
3. Bagi Pembimbing Penelitian
Peneliti maupun pembimbing yang bijaksana mempunyai pandangan yang luas dalam mencari kebenaran. Peneliti dan pembimbing tidak boleh terlalu picik, dan menganggap bahwa hanya metode itulah satu-satunya alat yang dapat dipakai mencari kebenaran. Karena tidak semua metode kuantitatif dapat menyelesaikan semua permasalahan.
Di lapangan, sering timbul cemoohan oleh para peneliti kuantitatif terhadap peneliti kualitatif dengan mengatakan bahwa peneliti kualitatif tidak berani menggunakan kuantitatif oleh karena statistiknya lemah atau tidak paham statistik. Sebaliknya, peneliti kualitatif mencemooh peneliti kuantitatif dengan mengatakan bahwa peneliti kuantitatif itu sangat dangkal dan hanya bekerja dengan angka-angka tanpa menyelami makna kualitatif yang ada di balik angka, dan penelitian kuantitatif hanya menguji hipotesis saja sehingga tidak menghasilkan teori-teori baru bagi perkembangan ilmunya.
Baca Juga: Hubungan Hipertensi Dengan Status Gizi
Dengan adanya cemoohan-cemoohan tersebut, kita sebagai peneliti, pembimbing, atau penguji hendaknya tidak terlalu terbawa arus pembelaan ekstrim yang hanya membenarkan salah satu metode saja. Sebagai peneliti dan pembimbing yang kritis kita harus mampu menempatkan kedua metode penelitian itu pada fungsinya masing-masing. Jika mungkin kedua metode itu dapat saling mengisi.
Metode mana yang akan kita pakai dalam penelitian? Jawabnya ialah tergantung dari masalah apa yang akan diteliti. Sebagai contoh, jika masalah yang akan diteliti ada sejauhmana distribusi kematian bayi di sebuah daerah, maka metode kuantitatiflah yang cocok dipakai. Namun jika kita ingin meneliti persepsi masyarakat akan kematian bayi ditinjau dari segi budaya dan adat istiadat, maka metode kualitatiflah yang paling cocok dipakai.
4. Bagi Penguji Skripsi
Penguji skripsi yang menguji skripsi yang menggunakan metode kuantitatif sudah selayaknya memahami statistik sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan dan wibawanya sebagai seorang penguji.
Baca Juga: Anak dan Bahaya Narkoba
Penguji skripsi yang menguji skripsi yang menggunakan metode kuantitatif sudah selayaknya memahami statistik sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan dan wibawanya sebagai seorang penguji.
Baca Juga: Anak dan Bahaya Narkoba
5. Bagi Pimpinan (Manajer) dan Administrator
Statistik sebagai alat untuk :
a. Pengumpulan data baik secara sensus maupun sampling
b. Pengolahan atau analisis data
c. Penyajian data dalam bentuk laporan manajemen
d. Pengambilan keputusan atau perencanaan
e. Evaluasi atau pengawasan antara data yang dilaporkan dengan penyimpangan di lapangan.
f. Melakukan pemecahan masalah manajerial
6. Bagi Ilmu Pengetahuan
Statistika sebagai disiplin ilmu berguna untuk kemajuan ilmu dan teknologi. Karena itu, kita dituntut untuk memahami statistik lebih mendalam. Jika tidak, kita akan semakin ketinggalan dari perkembangan ilmu dan teknologi dengan negara lainnya. Terlebih-lebih di abad komputer ini, angka-angka sangat berperan dalam komputerisasi.
Statistika dapat sebagai alat :
Baca Juga: Cuban Halath Paradox
a. Deskripsi yaitu menggambarkan atau menerangkan data seperti mengukur dampak dan proses pembangunan melalui indikator-indikator ekonomi, indeksi harga konsumen, tingkat inflasi, GNP, laporan nota keuangan negara dan sebagainya.
b. Komparasi yaitu membandingkan data pada dua kelompok atau beberapa kelompok
c. Korelasi yaitu mencari besarnya hubungan data dalam suatu penelitian.
d. Regresi yaitu meramalkan pengaruh data yang satu terhadap data yang lainnya atau untuk estimasi terhadap kecenderungan-kecenderungan peristiwa yang akan terjadi di masa depan.
e. Komunikasi yaitu merupakan alat penghubung antar pihak berupa laporan data statistik atau analisis statistik sehingga kita maupun pihak lainnya dapat memanfaatkannya dalam membuat suatu keputusan.***
0 Response to "Peran Ilmu Statistik Dalam Kehidupan"
Post a Comment