Bom Waktu Itu Sedang Berjalan

Yazhar Asis, SKM
(Pengurus Persakmi Malut dan Penggiat Masalah Sampah)
Menanamkan kesadaran pada lingkungan sekitar adalah ikhtiar menuju penyehatan lingkungan secara global, dampak masalah sampah pada kehidupan saat ini tak bisa di tawar lagi khususnya dampak pada aspek kesehatan, baik lingkungan maupun manusianya. Sampai pada detik ini yang masih menjadi kendala kita secara bersama adalah kurangnya sikap sadar setiap orang untuk merubah lingkunganya menjadi lebih bersih.
Dalam catatan kementrian lingkungan hidup dan kehutanan sekitar 72% masyarakat Indonesia kurang peduli terhadap masalah sampah,hal ini di lihat berdasarkan laporan index perilaku ketidakpedulian lingkungan hidup, jika di tela’ah sumber dari masalah lingkungan hidup dari dulu hingga saat ini tidak bisa di lepas pisahkan dari sampah.
Beberapa catatan yang menerangkan bahwa kurang lebih 87 kota di pesisir Indonesia memberikan konstribusi sampah ke laut yang di perkirakan sekitar 1,27 juta ton, dengan komposisi sampah plastic mencapai 9 juta ton dan di perkirakan sedotan pelastk sekitar 3,2 juta ton. jika ditarik masuk ke kota ternate, kota ini juga tak luput dari catatan masalah sampah, kota ternate sampai saat ini menghasilkan sampah sekitar 77 juta ton dalam setiap harinya. menikmati catatan dari masalah yang bermunculan, mengisyaratkan bahwa seakan ada bom waktu yang sedang berjalan dan siap meledak tepat pada waktunya.
Baca Juga: Racun Galafea Antara Mitos Dan Fakta
Problem kekinian kita tentang sehat semakian hari kian rumit sebagaimana dalam catatan masalah diatas, yang pada substansinya kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, sosial, dan spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Karakteristik masalah yang tampil ke permukaan, harus di pahami secara jelas dan saksama bahwa, masalah sampah bukanlah perihal main-main, orang bisa saja tau tentang dampak bahayanya sampah jika tidak di kelolala dengan baik dan benar namun sebgaimana perilaku manusia tak mudah di ubah layaknya membalikkan kedua telapak tangan.
Dalam konstruksi bangunan pengetahuan, sebenarnya hal ini telah termuat dalam kebiasaan keseharian kita masing-masing untuk mencoba mengklasisfikasikan sampah sesuai jenis, sifat bahkan bentuknya, hanya saja kita tidak mampu merealisasikannya dalam wujud yang nyata, Perubahan lingkungan senantiasa mengikuti perilaku manusia, perilaku dapat di aktualisasikan jika termuat pada pola sikap, sikap dapat terbentuk dari pola pikir, pola pikir memuat pengetahuan mendasar dari segala permasalahan yang ada.
Baca Juga: Salah Satu Alasan Dilarangnya Sakit.
Olenhya harusnya lingkungan menjadi ladang eksperimen untuk terus maju tanpa harus menjadikan lingkungan sebagai korban kehancuran baik ekosistem laut dan lainya. Dalam perihal ini manusia selaku konseptor dan promotor,harusnya mampu menciptakan konsep perilaku sehat yang senantiasa berdampingan dengan masalah lingkungan hidup dalam upaya membangun kesadaran untuk sehat secara bersama sebab sehat adalah hak asasi setiap orang dalam berkehidupan.
Untuk menuju sehat akan lingkungan kita perlu kesadaran secara komperhesif dari berbagai elemen masyarakat, baik pemerintah, pemuda-pemudi, tokoh masyarakat, peran ibu rumah tangga serta yang lainya, untuk saling bahu-membahu memperhatikan bagaimana sampah di kelola hingga mejadi laba bagi setiap masyarakat maupun komunitas tertentu. sehat dapat terwujud dalam kehidupan kita secara bersama maka ketahuilah, sikapilah,dan realisasikanlah perilaku baik demi keberlangsungan hidup kita yang lebih baik.***
0 Response to "Bom Waktu Itu Sedang Berjalan"
Post a Comment