Cara Pencegahan Meningitis Hingga Tindakan Lanjutnya
Selain Covid-19 semenjak rabu 8 April 2020 penyakit Meningitis juga banyak diperbincangkan setalah wafatnya Musisi Indonesia Glenn Fredly yang diduga mendrita penyakit meningitis, bagi orang yang latar berbelakang pendidikan kesehatan mungkin sudah mengetahui apa itu penyakit meningitis ini. Tapi bagi yang belum mengetahuai bisa membaca agar lebih jelas mengenal apa itu penyekit meningitis dan penyebabnya yang sudah dibahas sebelumnya.
Kali ini kita akan membahas bagaimana cara pencegahan penyakit meningitis hingga tindakan lanjutnya.
PENCEGAHAN
Dikutip dari Mayo Clinic Bakteri atau virus umum yang dapat menyebabkan meningitis dapat menyebar melalui batuk, bersin, berciuman, atau berbagi peralatan makan, sikat gigi atau rokok. Dari cara penularan ini tentunya kita harus melakukan tindakan untuk menghindari atau mencegahnya dan berikut merupakan langkah-langka yang dapat membantu untuk mencegah meningitis:
Giat Mencuci Tangan
Akhir-akhir ini sering sekali di kampanyekan seiring dengan mewabahnya Covid-19, akan tapi mencuci tanganya juga memiliki banyak manfaat selain terhindar dari covid-19 juga penyakit menular lainnya semisal penyakit mengitis ini.
Tindakan mencuci tangan dengan hati-hati membantu mencegah penyebaran kuman. Selain itu dianjurkan mengajari anggota keluarga terumta anak untuk sering mencuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, menghabiskan waktu di tempat umum yang ramai atau mengelus-elus hewan. Dan memperbiasakan mencuci tangan menggunakan sabun dan di air yang mengalir.
Kebersihan Alat Pribadi
Lakukan kebersihan yang baik. Jangan berbagi minuman, makanan, sedotan, peralatan makan, lip balm atau sikat gigi handuk dan pelatan pribadi lainya, dengan orang lain.
Menjaga Daya Tahan Tubuh
Pertahankan sistem kekebalan tubuh Anda dengan cukup istirahat, berolahraga secara teratur, dan makan makanan sehat dengan banyak buah-buahan segar, sayuran dan biji-bijian dan juga supleman sesuai kebutuhan semisal vitamin C dan E.
Etika Batuk dan Bersin
Ketika Anda perlu batuk atau bersin, pastikan untuk menutup mulut dan hidung Anda bila perlu memakai maskes apa bila sedang pilek, hal ini juga memnatu agat tidak menularkan kepada anggota keluarga atau orang lain yang dekat dengan anda, tentunya anjuran ini sudah tidak asing lagi dikala wabah corona saat ini.
Makanan Ibu Hamil
Berhati-hatilah dengan makanan. Kurangi risiko listeriosis dengan memasak daging, termasuk hot dog dan daging deli, hingga 165 F (74 C). Hindari keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Pilih keju yang diberi label jelas dibuat dengan susu pasteurisasi. Dan anda yang muslim memilih yang berlabel HALAL tentu lebih aman.
Imunisasi.
Beberapa bentuk meningitis bakteri dapat dicegah dengan vaksinasi berikut:
Vaksin Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Anak-anak di belahan dunia lain sepertin di Amerika Serikat secara rutin menerima vaksin ini sebagai bagian dari jadwal vaksin yang direkomendasikan, dimulai pada usia sekitar 2 bulan. Vaksin ini juga direkomendasikan untuk beberapa orang dewasa, termasuk mereka yang memiliki penyakit sel sabit atau AIDS dan mereka yang tidak memiliki limpa.
Di Indonesia, HiB diberikan sebanyak empat kali berturut-turut pada bayi usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan dosis terakhir pada usia 18 bulan. Konsultasikan dengan dokter, Posyandu, Puskesmas, atau layanan kesehatan lainnya
Vaksin konjugat pneumokokus (PCV13). Vaksin ini juga merupakan bagian dari jadwal imunisasi reguler untuk anak di bawah 2 tahun di Amerika Serikat. Dosis tambahan direkomendasikan untuk anak-anak antara usia 2 dan 5 yang berisiko tinggi terkena penyakit pneumokokus, termasuk anak-anak yang memiliki penyakit jantung atau paru kronis atau kanker.
Vaksin polisakarida pneumokokus (PPSV23). Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa yang membutuhkan perlindungan dari bakteri pneumokokus dapat menerima vaksin ini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan vaksin PPSV23 untuk semua orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun; untuk orang dewasa muda dan anak-anak usia 2 dan lebih tua yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes atau anemia sel sabit; dan bagi siapa saja yang tidak memiliki limpa.
Vaksin konjugat meningokokus. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan bahwa dosis tunggal diberikan kepada anak-anak usia 11 hingga 12 tahun, dengan suntikan booster diberikan pada usia 16 tahun. Jika vaksin pertama kali diberikan antara usia 13 dan 15, booster dianjurkan antara usia 16 dan 18. Jika suntikan pertama diberikan pada usia 16 atau lebih, tidak diperlukan booster.
Vaksin ini juga dapat diberikan kepada anak-anak antara usia 2 bulan dan 10 tahun yang berisiko tinggi meningitis bakteri atau yang telah terpapar pada seseorang dengan penyakit ini. Ini juga digunakan untuk memvaksinasi orang yang sehat tetapi sebelumnya tidak divaksinasi yang telah terpapar wabah.
FAKTOR RISIKO
Dengan mengetahui faktor risiko kita lebih berjaga-jaga terhadap anggota keluarga dan orang terdekat yang termasuk dalam kelompok risiko agar meningkatkan pencegahan dan kewaspadan karena Orang-orang tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk meningitis bakteri yang dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention. Beberapa faktor risiko meliputi:
Umur: Bayi berisiko lebih tinggi untuk meningitis bakteri dibandingkan dengan orang dalam kelompok umur lainnya. Namun, orang-orang dari segala usia dapat mengembangkan meningitis bakteri. Baca Mengenal Apa Penyakit Meningitis Dan Penyebabnya mengenai bakteri mana yang lebih umum mempengaruhi kelompok umur mana.
Pengaturan kelompok: Penyakit menular cenderung menyebar ketika sekelompok besar orang berkumpul. Kampus-kampus telah melaporkan wabah penyakit meningokokus, yang disebabkan oleh N. meningitidis.
Kondisi medis tertentu: Ada kondisi medis tertentu, obat-obatan, dan prosedur bedah yang membuat orang berisiko lebih tinggi untuk meningitis.
Bekerja dengan patogen penyebab meningitis: Ahli mikrobiologi yang secara rutin terpapar bakteri penyebab meningitis berada pada risiko yang meningkat untuk meningitis.
Perjalanan: Wisatawan mungkin berisiko lebih tinggi terhadap penyakit meningokokus, yang disebabkan oleh N. meningitidis, jika mereka bepergian ke tempat-tempat tertentu, seperti:
DIAGNOSA
Lakah diagnose dilakukan jika dokter mencurigai meningitis, mereka akan mengumpulkan sampel darah atau cairan serebrospinal (cairan dekat sumsum tulang belakang). Kemudian akan menguji sampel di Laboratorium untuk melihat apa yang menyebabkan infeksi. Penting untuk mengetahui penyebab spesifik meningitis sehingga dokter tahu cara mengobatinya dikarenakan meningitis di ada beberapa penyebanya baca di Mengenal Apa Penyakit Meningitis Dan Penyebabnya .
PENGOBATAN
Selama in pengobatan meningitis untuk mengobati meningitis bakteri dokter memberikan dengan sejumlah antibiotik. Dan Penting untuk memulai perawatan sesegera sedini mungkin.***
Kali ini kita akan membahas bagaimana cara pencegahan penyakit meningitis hingga tindakan lanjutnya.
PENCEGAHAN
Dikutip dari Mayo Clinic Bakteri atau virus umum yang dapat menyebabkan meningitis dapat menyebar melalui batuk, bersin, berciuman, atau berbagi peralatan makan, sikat gigi atau rokok. Dari cara penularan ini tentunya kita harus melakukan tindakan untuk menghindari atau mencegahnya dan berikut merupakan langkah-langka yang dapat membantu untuk mencegah meningitis:

Akhir-akhir ini sering sekali di kampanyekan seiring dengan mewabahnya Covid-19, akan tapi mencuci tanganya juga memiliki banyak manfaat selain terhindar dari covid-19 juga penyakit menular lainnya semisal penyakit mengitis ini.
Tindakan mencuci tangan dengan hati-hati membantu mencegah penyebaran kuman. Selain itu dianjurkan mengajari anggota keluarga terumta anak untuk sering mencuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, menghabiskan waktu di tempat umum yang ramai atau mengelus-elus hewan. Dan memperbiasakan mencuci tangan menggunakan sabun dan di air yang mengalir.
Kebersihan Alat Pribadi
Lakukan kebersihan yang baik. Jangan berbagi minuman, makanan, sedotan, peralatan makan, lip balm atau sikat gigi handuk dan pelatan pribadi lainya, dengan orang lain.
Menjaga Daya Tahan Tubuh
Pertahankan sistem kekebalan tubuh Anda dengan cukup istirahat, berolahraga secara teratur, dan makan makanan sehat dengan banyak buah-buahan segar, sayuran dan biji-bijian dan juga supleman sesuai kebutuhan semisal vitamin C dan E.
Etika Batuk dan Bersin
Ketika Anda perlu batuk atau bersin, pastikan untuk menutup mulut dan hidung Anda bila perlu memakai maskes apa bila sedang pilek, hal ini juga memnatu agat tidak menularkan kepada anggota keluarga atau orang lain yang dekat dengan anda, tentunya anjuran ini sudah tidak asing lagi dikala wabah corona saat ini.
Makanan Ibu Hamil
Berhati-hatilah dengan makanan. Kurangi risiko listeriosis dengan memasak daging, termasuk hot dog dan daging deli, hingga 165 F (74 C). Hindari keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Pilih keju yang diberi label jelas dibuat dengan susu pasteurisasi. Dan anda yang muslim memilih yang berlabel HALAL tentu lebih aman.
Imunisasi.
Beberapa bentuk meningitis bakteri dapat dicegah dengan vaksinasi berikut:
Vaksin Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Anak-anak di belahan dunia lain sepertin di Amerika Serikat secara rutin menerima vaksin ini sebagai bagian dari jadwal vaksin yang direkomendasikan, dimulai pada usia sekitar 2 bulan. Vaksin ini juga direkomendasikan untuk beberapa orang dewasa, termasuk mereka yang memiliki penyakit sel sabit atau AIDS dan mereka yang tidak memiliki limpa.
Di Indonesia, HiB diberikan sebanyak empat kali berturut-turut pada bayi usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan dosis terakhir pada usia 18 bulan. Konsultasikan dengan dokter, Posyandu, Puskesmas, atau layanan kesehatan lainnya
Vaksin konjugat pneumokokus (PCV13). Vaksin ini juga merupakan bagian dari jadwal imunisasi reguler untuk anak di bawah 2 tahun di Amerika Serikat. Dosis tambahan direkomendasikan untuk anak-anak antara usia 2 dan 5 yang berisiko tinggi terkena penyakit pneumokokus, termasuk anak-anak yang memiliki penyakit jantung atau paru kronis atau kanker.
Vaksin polisakarida pneumokokus (PPSV23). Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa yang membutuhkan perlindungan dari bakteri pneumokokus dapat menerima vaksin ini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan vaksin PPSV23 untuk semua orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun; untuk orang dewasa muda dan anak-anak usia 2 dan lebih tua yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes atau anemia sel sabit; dan bagi siapa saja yang tidak memiliki limpa.
Vaksin konjugat meningokokus. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan bahwa dosis tunggal diberikan kepada anak-anak usia 11 hingga 12 tahun, dengan suntikan booster diberikan pada usia 16 tahun. Jika vaksin pertama kali diberikan antara usia 13 dan 15, booster dianjurkan antara usia 16 dan 18. Jika suntikan pertama diberikan pada usia 16 atau lebih, tidak diperlukan booster.
Vaksin ini juga dapat diberikan kepada anak-anak antara usia 2 bulan dan 10 tahun yang berisiko tinggi meningitis bakteri atau yang telah terpapar pada seseorang dengan penyakit ini. Ini juga digunakan untuk memvaksinasi orang yang sehat tetapi sebelumnya tidak divaksinasi yang telah terpapar wabah.
FAKTOR RISIKO
Dengan mengetahui faktor risiko kita lebih berjaga-jaga terhadap anggota keluarga dan orang terdekat yang termasuk dalam kelompok risiko agar meningkatkan pencegahan dan kewaspadan karena Orang-orang tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk meningitis bakteri yang dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention. Beberapa faktor risiko meliputi:
Umur: Bayi berisiko lebih tinggi untuk meningitis bakteri dibandingkan dengan orang dalam kelompok umur lainnya. Namun, orang-orang dari segala usia dapat mengembangkan meningitis bakteri. Baca Mengenal Apa Penyakit Meningitis Dan Penyebabnya mengenai bakteri mana yang lebih umum mempengaruhi kelompok umur mana.
Pengaturan kelompok: Penyakit menular cenderung menyebar ketika sekelompok besar orang berkumpul. Kampus-kampus telah melaporkan wabah penyakit meningokokus, yang disebabkan oleh N. meningitidis.
Kondisi medis tertentu: Ada kondisi medis tertentu, obat-obatan, dan prosedur bedah yang membuat orang berisiko lebih tinggi untuk meningitis.
Bekerja dengan patogen penyebab meningitis: Ahli mikrobiologi yang secara rutin terpapar bakteri penyebab meningitis berada pada risiko yang meningkat untuk meningitis.
Perjalanan: Wisatawan mungkin berisiko lebih tinggi terhadap penyakit meningokokus, yang disebabkan oleh N. meningitidis, jika mereka bepergian ke tempat-tempat tertentu, seperti:
- Sabuk meningitis di Afrika sub-Sahara, khususnya selama musim kemarau
- Mekah selama ibadah haji dan umrah tahunan.
DIAGNOSA
Lakah diagnose dilakukan jika dokter mencurigai meningitis, mereka akan mengumpulkan sampel darah atau cairan serebrospinal (cairan dekat sumsum tulang belakang). Kemudian akan menguji sampel di Laboratorium untuk melihat apa yang menyebabkan infeksi. Penting untuk mengetahui penyebab spesifik meningitis sehingga dokter tahu cara mengobatinya dikarenakan meningitis di ada beberapa penyebanya baca di Mengenal Apa Penyakit Meningitis Dan Penyebabnya .
PENGOBATAN
Selama in pengobatan meningitis untuk mengobati meningitis bakteri dokter memberikan dengan sejumlah antibiotik. Dan Penting untuk memulai perawatan sesegera sedini mungkin.***