Harga Diri

Catatan Kuliah Keperawatan Jiwa Mahasiswa RPL II Poltekes Ternate Tahun 2020
"(Gati be se turu mai gate ge yali) Bagai orang berdiri tegak tengadah, begitu sejatinya kita"
Carilah tempat dimana dirimu di hargai bukan di butuhkan, begitulah adegium yang biasa kita dengar, Harga diri adalah kehormatan, semua manusia memiliki kehormatan, di Tidore ada pepatah mengatakan Gati be se turu mai gate ge yali yang berarti Bagai orang berdiri tegak tengadah, 

Begitu sejatinya kita, pepatah ini menempatkan harga diri dan kehormatan semua orang sama, tidak boleh ada yang merasa lebih superior dari yang lain, tidak ada yang orang yang memiliki derajat lebih tinggi dari yang lain, 
Ilustrasi (sumber google)

Bukankah kita sama di mata Tuhan?
Begitulah sejatinya manusia. Tahukah Anda apakah definisi harga diri rendah? Untuk menambah pengetahuan Anda marilah kita mempelajari mengenai pengertian harga diri rendah. Banyak ahli mendefinisikan mengenai harga diri rendah. 

Menurut Nanda (2005), harga diri rendah adalah berkembangnya persepsi diri yang negatif dalam berespon terhadap situasi yang sedang terjadi. Sedangkam menurut CMHN (2006), harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. 

Harga diri rendah adalah suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau kemampuan dirinya negatif atau suatu perasaan menganggap dirinya sebagai seseorang yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. 

Herdman (2012), mengatakan bahwa, harga diri rendah kronik merupakan evaluasi diri negatif yang berkepanjangan/ perasaan tentang diri atau kemampuan diri Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain, terutama kesehatan jiwa. 

Berdasarkan pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa: harga diri rendah dikarenakan penilaian internal maupun penilaian eksternal yang negatif. Penilaian internal merupakan penilaian dari individu itu sendiri, sedangkan penilaian eksternal merupakan penilaian dari luar diri individu (seperti orang tua, teman saudara dan  lingkungan) yang sangat mempengaruhi penilaian individu terhadap dirinya.

Proses Terjadinya Masalah harga diri rendah dijelaskan oleh Stuarat dan Laraia (2008) dalam konsep stress adapatasi yang teridiri dari faktor predisposisi dan presipitasi. Faktor Predisposisi yang menyebabkan timbulnya harga diri rendah meliputi:  

1. Biologis, Faktor heriditer (keturunan)  seperti adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, Selain itu adanya riwayat penyakit kronis atau trauma kepala merupakan merupakan salah satu faktor penyebab gangguan jiwa, 

2. Psikologis, Masalah psikologis yang dapat menyebabkan timbulnya harga diri rendah adalah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, penolakan dari lingkungan dan orang terdekat serta harapan yang tidak realistis. 

Kegagalan berulang, kurang mempunyai tanggungjawab personal dan memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang lain merupakan faktor lain yang menyebabkan gangguan jiwa. 

Selain itu pasien dengan harga diri rendah memiliki penilaian yang negatif  terhadap gambaran dirinya, mengalami krisis identitas, peran yang terganggu, ideal diri yang tidak realistis, 

3. Faktor Sosial Budaya  Pengaruh sosial budaya yang dapat menimbulkan harga diri rendah adalah adanya  penilaian negatif dari lingkungan terhadap klien, sosial ekonomi rendah, pendidikan yang rendah serta adanya riwayat penolakan lingkungan pada tahap tumbuh kembang anak.

Faktor Presipitasi yang menimbulkan harga diri rendah antara lain: 
1.Riwayat trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan pengalaman psikologis yang tidak menyenangkan, menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan, menjadi pelaku, korban maupun saksi dari perilaku kekerasan, 

2. Ketegangan peran: Ketegangan peran dapat disebabkan karena  

  • Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan seperti transisi dari masa kanak-kanak ke remaja, 
  • Transisi peran situasi: terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian, 
  • Transisi peran sehat-sakit: merupakan akibat pergeseran dari kondisi sehat kesakit. Transisi ini dapat dicetuskan antara lain karena kehilangan sebahagian anggota tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh.Atau perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal, prosedur medis dan keperawatan.

Proses Keperawatan Harga Diri Rendah
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Pada tahap  terdiri dari pengumpulan data dan perumusan kebutuhan. Setelah data terkumpul kemudian data di kelompokkan baik data subjektif maupun data objektif, langkah selanjutnya adalah menentukan masalah keperawatan. 

Buatlah Daftar masalah keperawatan jiwa sesuai dengan hasil pengkajian, lalu buatlah pohon masalah, dan  tegakkanlah diagnosa keperawatan dengan menyimpulkan core problem  (masalah utama)  Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan asuhan keperawatan yaitu: 
  1. Melakukan pengkajian 
  2. Menentukan data fokus dan menentapkan masalah keperawatan 
  3. Membuat rencana tindakan keperawatan  
  4. Menyusun rencana kerja laporan pendahuluan dan menyusun rencana kerja strategi pelaksanaan. 
  5. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan dan melaksanakan terapi modalitas serta melaksanakan pemberian obat sesuai dengan instruksi dokter 
  6. Mengevaluasi keberhasilan pasiendan keluarga. 
  7. Menuliskan pendokumentasian pasien sesuai dengan format yang ada.

Marwan Polisiri

0 Response to "Harga Diri"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel

loading...